Rabu, 03 September 2014

Doa

Ya Allah, aq mohon ampun atas takabur ku. Melupakan kemaha EsaanMu, melupakan kesempurnaan rencana milikMu, dan melupakan semua ini atas ijinMu.

Ya Allah, mungkin kelalaianku senang dan tak sedih menerima pujian yg berarticobaan. Yang tak tersenyum atas setiap penghinaan karena pahala darimu.
Ampuni aku, ampuni dosa besarku

Ya Allah keyakinanku rencana besarMu jauh lebih sempurna dan membahagiakan, jauh lebih hebat lagi. Takkan kau berikan yg tak baik justru pasti yg terbaik. Bantu aku ya Allah untuk pertebal kesabaran ini, bantu untuk pertebal keimanan ini dan rasa malu melalaikanMu.

Ya Allah....rencanaku ini tak baik hingga kau tunda, terimakasih ya Allah, aq berusaha sabar atas setiap rencana terbaikMu.jika tak didunia pasti kelak di akhir nanti kekal kan engkau berikan untukku...

Subhanallah Walailahaillah Walhamdulillah Wllahhuakbar

Problematika hidup

Setiap makhluk yg berakal pasti memiliki problem. Pasti punya punya cerita hidup.
Pasti punya hal sedih dan bahagia.
Hanya saja setiap hal sedih itu akan dianggap musibah terlebih sulit dan lama bersarang di hati. Sehingga akal pun menuntun kita untuk meyakinkan hati masalah atau problem hidup kita sndirilah yg paling berat.
Masalah yg kita hadapi adalah yg paling penting di selesaikan. Masalah yg dihadapi yg paling menguras kesabaran, airmata, pikiran, hingga lelah jiwa.

Ya itulah bedanya manusia dengan makhluk tuhan lainnya. Manusia dengan akalnya, sehingga banyak problem yg terbentuk melalui akalnya.
Akan tetapi saat akal telah tak mampu dikendalikan hingga mengambang atau tak tergunakan lagi atau rusak, tak ada promlematika itu akan tetapi tak ada sebutan lain selain manusia gila. Dan yg seperti inilah yg lemah keimanannya.

Saya merasa musibah, masalah, prahara, problem, atau apalah namanya yg melanda saya adalah besar bagiannya dalam kehidupan saya. Namun mendengarkan masalah lain mungkin bisa menimbulkan empati bahwa bukan hanya saya dan akal saya bermasalah dengan bagiannya dalam diri saya saja, yang lainnya pun merasa demikian.

Sampai satu ketika saya merasa tak ada solusi tak ada pertolongan dan tak ada siapapun yg mampu mendongkrak semangat saya, hati kecilku, perasaan non logis yg lemah dan jarang menang dalam perdebatan hati, kala itu bersuara dan terdengar di hatiku. Untuk bangkit dari luapan asap tebal hitam yg menutup akses energi positiv, untuk pertama kalinya aku mengumpulkan hal positiv dan meninggalkan problematika ini.

Tak segalanya problematika berakhir dengan solusi. Banyak hal yg akal pun tak mampu menerjemahkannya menjadi solusi. Mencari energi positiv untuk memupuk optimisme hidup jauh lebih berharga dibandingkan berkutat pada tumpukan hurufhuruf yg tak kunjung usai terangkai menjadi kata lalu kalimat dan makna.

Yah aq pahami sekarang, jauh dr akalku ini yg dibangun dr makanan jasmaniku, aq perlu dan harus memberi makan rohaniku...

Rumus problematika yg ku terjemahkan saat ini adalah problem yg berupa tumpukan hurufhuruf akan kurangkai dengan akalku dan kuanalisa dengan rohaniku semoga kelak solusi pada akhirnya dari hasil semua kekuatan akalku menerjemahkan bahasa alam, dan kalam

Astaghfirullahhaladzim, allahuakbar